1. Jelaskan manajemen standar
lab yang ideal!
Manajemen Laboratorium, dalam hal ini
manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan
efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber
daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004)
laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas
tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum
merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik
dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan
lain-lain.
Sebagai tempat pembelajaran,
laboratorium pada umumnya mempunyai sarana dan prasarana
yang terdiri atas:
1. Ruang laboratorium:
ruang untuk kegiatan praktikum, ruang kegiatan administrasi
dan persiapan, serta ruang penyimpanan;
2. Fasilitas laboratorium:
intalasi air (bak cuci dan kran air), intalasi/jaringan listrik, saluran
gas, lemari asap, blower/kipas angin, meja, kursi, lemari, rak,
papan tulis, alat pemadam kebakaran, kotak obat-obatan, peralatan P3K, dll.;
3. Alat-alat laboratorium:
pH meter, mikroskop, neraca, osiloskop, labu Erlemeyer, labu
ukur.
4. Zat (bahan kimia): asam
florida, amoniak pekat, eter, oksigen,
Untuk lebih jelas akan dibahas beberapa
pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium.
1. Ruang Laboratorium
Bentuk, ukuran, denah atau tata letak
fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan
dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang
lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara keselamatan
kerja. Berikut ini adalah contoh gambaran umum ruangan-ruangan laboratorium.
a. Ruang
praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama
dari sebuah laboratorium sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat
berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Proses pembelajaran di
dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum
perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang
praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal
di dalam kelas biasa. Olehkarena itu luas ruang praktikum harus dapat
memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses
pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa
dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran di dalamnya. Luas ruang
praktikum persiswa rata-rata 2,5 m2 (termasuk meja
kerja). Jadi bila kita ingin laboratorium memuat 40 siswa, maka luas
laboratorium tersebut hendaknya sekitar 100 m2
.
Untuk kenyamanan dan keselamatan kerja sebaiknya ruang praktikum
memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
·
Instalasi listrik (untuk percobaan,
demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
·
instalasi air dengan bak cucinya, dan
instalasi gas.
·
Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi
praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan
tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.
·
Papan tulis,
·
Layar untuk OHP serta in focus.
·
Ventalasi udara yang cukup, dapat
berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas
angin).
·
Pintu masuk dan pintu keluar yang
berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
·
Pintu yang berhubungan langsung dengan
ruang persiapan dan ruang guru serta dapat
teramati dari.kedua ruangan itu.
·
Kotak P3K.
·
Fasilitas pemadam kebakaran.
b. Ruang
administrasi dan persiapan
Ruang adminstrasi dan
persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan pengadministrasian,
perawatan dan persiapan alat-alat serta bahan. Bila sekolah atau laboratorium
memiliki petugas laboran, ruang administrasi dan persiapan juga dapat
digunakan sebagai ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan aboratorium
kepada guru dan siswa. Ruang administrasi dan persiapan terdapat di
dalam laboratorium, di antara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau
gudang.
Ruang administrasi/persiapan dan
ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram
kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat
kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
Ruang persiapan memiliki instalasi
listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti :
·
Kursi dan meja kerja untuk melakukan
pengadministrasian, perawatan, dan persiapan kegiatan laboratorium.
·
Lemari atau rak alat-alat.
·
Loket peminjaman alat-alat.
c. Ruang
penyimpanan.
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat
juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus
untuk menyimpan alat-alat dan bahan yang sedang tidak digunakan.
Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang
persiapan.
Ruang penyimpanan alat sebaiknya
dipisahkan dengan ruang penyimpanan zat, untuk menghindari kerusakan alat
akibat korosi dsb. Apabila tidak ada ruang lain untuk penyimpanan alat dapat
dilakukan pada lemari di ruang praktikum. Demi keamanan dan kemudahan
penyimpanan dan pengambilan alat-alat dan bahan, ruang penyimpanan atau
gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang
persiapan.
Ruang penyimpanan atau gudang harus
memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas
mebeler seperti :
·
Macam-macam lemari alat-alat dan
bahan-bahan.
·
Macam-macam rak untuk alat-alat.
Pada kenyataan di lapangan
jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang laboratorium
dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung
kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya
karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan
tertentu yang sudah ada di sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium
di bangun baru di tanah kosong, maka perencanaannya hendaklah
memperhatikan perbandingan yang proporsional antara ruang yang satu
dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap ruangan yang dibuat hendaknya mudah
saling mengakses selama kegiatan laboratorium berlangsung. Berikut ini adalah
salah satu contoh denah ruang laboratorium.
Instalasi Gas
Instalasi gas di laboratorium
dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanas Bunsen
seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di
laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan
penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang
pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini,
harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk
membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus
diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG
maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas
itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.
1. Buatlah rubrik penilaian
praktikum secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil atau tidak
berdasarkan rubrik yang anda buat!
> Larangan
> Larangan
> Suruhan
> Pelaksanaan
> Pelaporan
1. Buatlah desain lab yang
inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas!
![]() |
laboratorium sma |
1. Buatlah rubrik penilaian
untuk jurnal dan laporan praktikum!
5. Mengapa pentingnya manajemen
lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif
dan kreatif)
Dengan diberlakukannya
Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan keterampilan
ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan
menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar
di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut
adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan bagi siswa.
Ada 4 alasan yang menguatkan peran laboratorium
dalam pembelajaran di sekolah antara lain
1.
Praktikum
membangkitkan motivasi belajar sains
2.
Praktikum
mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen.
3.
Praktikum
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah
4.
Praktikum
menunjang materi pelajaran.
Berdasarkan uraian mengenai kurikulum 2013 diatas dapat
diketahui bahwa dalam pembelajaran sangat dibutuhkan kegiatan praktikum di
laboratorium guna menunjang siswa dalam proses pembelajaran. Maka dalam
pelaksanaan penggunaan laboratorium, sangat dibutuhkan manajemen atau
pengelolaan laboratorium yang baik. Dalam konteks pendidikan di sekolah, laboratorium
mempunyai fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metoda
praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa untuk
berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung. Sangat erat kaitan
manajemen pengelolaan laboratorium dalam implementasi kurikulum 2013. Sehingga dalam
penggunaan laboratorium nantinya, terdapat peraturan-pertauran yang harus
ditaati dan dipatuhi agar tidak sembarangan dalam berinteraksi dengan
laboratorium.
1. Jelaskan perbedaan yang mendasar
pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!
Beberapa perbedaan mendasar antara
laboratorium sains pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama
adalah
Pada laboratorium sekolah dasar,
alat-alat yang disediakan tidak terlalu banyak dan tidak berbahaya. Siswa dilarang
memegang langsung pada alat, melainkan harus di dampingi oleh guru pendamping. Alat-alat
yang tersedia juga terbuat dari palstik, bukan dari kaca atau barang yang mudah
pecah, karena siswa sekolah dasar masih dalam tahap pembelajaran awal dalam
laboratorium, belum memulai untuk melaksanakan praktikum secara langsung dan
mandiri.
Pada laboratorium sekolah
menengah pertama (SMP), alat-alat yang tersedia di laboratorium sudah menjurus
pada kebutuhan praktikum, hanya saja belum sepenuhnya. Alat-alat yang dibutuhkan
dan digunakan dalam percobaan mata pelajaran jenjang smp juga tidak terlalu
banyak dan rumit. Alat-alat dan bahan praktikum pada jenjang smp jauh lebih
lengkap dibandingkan dengan SD. Didalam laboratorium SMP sudah dilengkapi
dengan alat-alat seperti mikroskop, kaca pembesar, serta meja praktikan. Juga terdapat
lemari penyimpanan alat-alat yang mudah pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar