Rabu, 07 Mei 2014

MID PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

1.    Jelaskan manajemen standar lab yang ideal!

Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium.

Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.

Sebagai tempat pembelajaran, laboratorium pada umumnya mempunyai sarana dan prasarana
yang terdiri atas:
1.  Ruang laboratorium: ruang  untuk kegiatan praktikum,  ruang  kegiatan administrasi dan persiapan, serta ruang penyimpanan;
2.  Fasilitas laboratorium:  intalasi air (bak cuci dan kran air), intalasi/jaringan listrik, saluran  gas, lemari asap, blower/kipas angin, meja, kursi,  lemari, rak, papan tulis, alat pemadam kebakaran, kotak obat-obatan, peralatan P3K, dll.;
3.  Alat-alat laboratorium:  pH meter,  mikroskop, neraca, osiloskop,  labu Erlemeyer, labu  ukur.
4.  Zat (bahan kimia): asam florida, amoniak pekat, eter, oksigen,

Untuk lebih jelas akan dibahas beberapa pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium.
1. Ruang Laboratorium
Bentuk, ukuran, denah atau tata letak fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah contoh gambaran umum ruangan-ruangan laboratorium.
a.  Ruang praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa. Olehkarena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran di dalamnya. Luas ruang praktikum  persiswa rata-rata 2,5 m2 (termasuk meja kerja). Jadi bila kita ingin laboratorium memuat 40 siswa, maka luas laboratorium tersebut hendaknya sekitar 100 m2
.               Untuk kenyamanan dan keselamatan kerja  sebaiknya  ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
·         Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
·         instalasi air dengan bak cucinya, dan instalasi gas.
·         Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.
·         Papan tulis,
·         Layar untuk OHP serta in focus.
·         Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin).
·         Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
·         Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.
·         Kotak P3K.
·         Fasilitas pemadam kebakaran.

b.  Ruang administrasi dan persiapan
Ruang  adminstrasi dan  persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan pengadministrasian, perawatan dan persiapan alat-alat serta bahan. Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang  administrasi dan persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan aboratorium kepada guru dan siswa. Ruang  administrasi dan  persiapan terdapat di dalam laboratorium, di  antara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang.
Ruang  administrasi/persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding  berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat  melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti :
·         Kursi dan meja kerja untuk melakukan pengadministrasian, perawatan, dan persiapan kegiatan laboratorium.
·         Lemari atau rak alat-alat.
·         Loket peminjaman alat-alat.

c.  Ruang penyimpanan.
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat  dan bahan  yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan.
Ruang penyimpanan alat sebaiknya dipisahkan dengan ruang penyimpanan zat, untuk menghindari kerusakan alat akibat korosi dsb. Apabila tidak ada ruang lain untuk penyimpanan alat dapat dilakukan pada lemari di ruang praktikum.  Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat  dan bahan, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar  melalui ruang persiapan.
Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti :
·         Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
·         Macam-macam rak untuk alat-alat.
Pada kenyataan di lapangan  jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang  laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung  kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena  laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di  sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium di bangun baru di tanah kosong, maka  perencanaannya hendaklah memperhatikan perbandingan yang proporsional antara ruang  yang satu dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap ruangan yang dibuat hendaknya  mudah saling mengakses selama kegiatan laboratorium berlangsung. Berikut ini adalah salah  satu contoh denah ruang laboratorium.
Instalasi Gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanas Bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di  laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus
diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.

1.    Buatlah rubrik penilaian praktikum secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil atau tidak berdasarkan rubrik yang anda buat!
> Larangan






> Suruhan

> Pelaksanaan
> Pelaporan 








1.    Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas!
laboratorium sma
1.    Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum!
5.    Mengapa pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan kreatif) 

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan keterampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. 

Ada  4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam pembelajaran di sekolah antara lain  
1.     Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains
2.    Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen.
3.    Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah
4.    Praktikum menunjang materi pelajaran.

Berdasarkan uraian mengenai kurikulum 2013 diatas dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran sangat dibutuhkan kegiatan praktikum di laboratorium guna menunjang siswa dalam proses pembelajaran. Maka dalam pelaksanaan penggunaan laboratorium, sangat dibutuhkan manajemen atau pengelolaan laboratorium yang baik. Dalam konteks pendidikan di sekolah, laboratorium mempunyai  fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metoda praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung. Sangat erat kaitan manajemen pengelolaan laboratorium dalam implementasi kurikulum 2013. Sehingga dalam penggunaan laboratorium nantinya, terdapat peraturan-pertauran yang harus ditaati dan dipatuhi agar tidak sembarangan dalam berinteraksi dengan laboratorium.

1.    Jelaskan perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!


Beberapa perbedaan mendasar antara laboratorium sains pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama adalah
Pada laboratorium sekolah dasar, alat-alat yang disediakan tidak terlalu banyak dan tidak berbahaya. Siswa dilarang memegang langsung pada alat, melainkan harus di dampingi oleh guru pendamping. Alat-alat yang tersedia juga terbuat dari palstik, bukan dari kaca atau barang yang mudah pecah, karena siswa sekolah dasar masih dalam tahap pembelajaran awal dalam laboratorium, belum memulai untuk melaksanakan praktikum secara langsung dan mandiri.

Pada laboratorium sekolah menengah pertama (SMP), alat-alat yang tersedia di laboratorium sudah menjurus pada kebutuhan praktikum, hanya saja belum sepenuhnya. Alat-alat yang dibutuhkan dan digunakan dalam percobaan mata pelajaran jenjang smp juga tidak terlalu banyak dan rumit. Alat-alat dan bahan praktikum pada jenjang smp jauh lebih lengkap dibandingkan dengan SD. Didalam laboratorium SMP sudah dilengkapi dengan alat-alat seperti mikroskop, kaca pembesar, serta meja praktikan. Juga terdapat lemari penyimpanan alat-alat yang mudah pecah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar